Entah itu pagi atau senja. Makna kehidupan
itu. Dalam detik yang menjadi titik menyambung menjadi fragmen kehidupan. hendak berlalu geliat yang katanya resah
namun lebih dulu terhanyut lelah.
Katanya
semua melebur dalam sepinya nyayian waktu.
Ku
ingin bertanya, “apakah engkau percaya aku mampu menghapus sepimu?”.
namun ku tepis pertanyaan itu. Aku tak pantas berucap dalam fragmen kala itu.
namun ku tepis pertanyaan itu. Aku tak pantas berucap dalam fragmen kala itu.
Kau
menyambung ucap dengan hati yang
kesepian seperti kebanyakan insan di tepi mimpi. Berangan kesetiaan senyum menempel
dalam titik-tiktik hidupmu. Namun aku tahu selalu terusik celotah para ‘yang
kita sebut nyata’.