salam

instagram : @i_d_h_o

Thursday, February 20, 2020

30 Hari Bercerita



Selepas jum'at, pada akhir salam, tak butuh waktu banyak aku akhirnya berdiri melewati barisan orang yang menggerakkan jari menghitung dzikir untuk digenapkan pada angka 33.

Bukan apa-apa, isi perutku seakan memberi signal, "kau masih mau duduk? Kau akan membuat setiap orang disini saling buruk sangka karena ulahmu"

Perkara yang aku tak suka bisa saja yang menjadi pemicunya adalah aku, dan aku tak ingin itu.
Berakhirlah perjuangan di toilet masjid.

Seusai ku tunaikan panggilan alam,
Aku keluar, memasang sepatu dan melangkah menuju kopi ku yang belum pada dasar cangkir.

Dzikirku, ku mulai pada saat itu, walau pun tak ku hitung hingga genap 33.
Pemicunya adalah dia yang aku tahu sebentar lagi akan berpapasan denganku.

Pada satu sisi ingin ku tundukkan pandanganku, pada satu sisi ingin ku sapa walaupun hanya sekedar salam.

Namun, kaku bibirku dan detak jantung yang lebih cepat dari gemetar tanganku akhirnya mengalirlah "Subhanallah, Astagfirullah, Allahu Akbar" yang entah terucap dalam hati terbolak-bolik. Mana yang lebih dulu, aku pun tak tahu.
Intinya aku hanya ingin tenang dan mampu memilih sikap apa yang harus ku lakukan dalam beberapa detik kemudian.

Tuhan Maha Tahu dan Maha Asyik dalam hal ini untuk mengoyak hati seorang pemuda.