Entah kau
salahkan mata, entah kau salahkan telinga, di bangku yang beralaskan serbuk
bunga-bunga surga yang engkau duduki tanpa sadar. Dia tak akan tumbuh. Di depan
meja tanpa sudut kau jatuhkan tanganmu tanpa tahu meja itu terbungkus
warna-warna indah yang dibawa malaikat. Kau tumpahkan pula sisa susu yang
kau minum malam ini. Ini bukan pertama kali bagimu, bukan yang pertama kali
engkau tak sadar tempatmu.
Bergumam kau
dalam lamunmu, mengapa tak berteriak sekalian saja??
walau engkau mungkin berteriak sekali pun mungkin engkau tak mampu mendengar suaramu sendiri.
entah menyalahkan siapa??
walau engkau mungkin berteriak sekali pun mungkin engkau tak mampu mendengar suaramu sendiri.
entah menyalahkan siapa??