salam

instagram : @i_d_h_o

Wednesday, March 19, 2014

“Bagaimana ini?”



“Bagaimana ini?”

“Bagaimana ini?”
Katanya sambil terengah-engah
Tersesat di antara pelataran senja dan pelatar malam.
Berdiri  bagai patung tapi jiwanya mendarat dalam keluh kesah.
Lampu-lampu senter milik setiap orang terlihat sama baginya.
Tersesat dalam keramaian.
Melawan hidup katanya bodoh.
Padahal kita dan hidup adalah ciptaan.
Hidup punya cara sendiri, kita juga mesti punya.

Tuesday, March 18, 2014

“Garis batas di bawah imajinasi”



“Garis batas di bawah imajinasi”


Walau tak menunggu kebebasan datang
Walau tersuguh sebuah kebongkaran ketimpangan
Kami melangkah ke arah waktu penentuan
Membagi waktu agar tak terbuang

Sebuah bisikan-bisikan alam

Biarpun tak ada pasokan kebahagiaan
Melewati kata sebulan
Yang lupa menyalami pengertian
Akhirnya tak terbaca dalam kesedihan

Di sini kami lulus dari celaan
Remisi yang berkata dalam bahasa dendam
Suara-suara kota bagai tipuan
Damai yang tercipta dari batu-batu kebohongan yang hitam kelam

Inilah suara yang datang mengajari
Hingga tidur,
 Aku tak tahu inilah tanpa batas yang mendalami batasan

                                    (By: @idhokopihitam, tour bulukumba-sinjai, februari 2014)