“Garis batas di
bawah imajinasi”
Walau
tak menunggu kebebasan datang
Walau
tersuguh sebuah kebongkaran ketimpangan
Kami
melangkah ke arah waktu penentuan
Membagi
waktu agar tak terbuang
Sebuah bisikan-bisikan alam
Biarpun
tak ada pasokan kebahagiaan
Melewati kata sebulan
Yang
lupa menyalami pengertian
Akhirnya
tak terbaca dalam kesedihan
Di
sini kami lulus dari celaan
Remisi
yang berkata dalam bahasa dendam
Suara-suara
kota bagai tipuan
Damai
yang tercipta dari batu-batu kebohongan yang hitam kelam
Inilah suara yang datang mengajari
Hingga tidur,
Aku tak tahu inilah tanpa batas yang mendalami
batasan
(By: @idhokopihitam, tour bulukumba-sinjai, februari
2014)
No comments:
Post a Comment