tapi jelas puisi ini saya gambarkan ketika suasana sunyi di Lembah Ramma....
apakah lembah ramma masih sesunyi dahulu??
LEMBAH RAMMA
Harmonika dan kecapi bersiul di
gendang-gendang telinga
nada yang berputar di lembah ramma nan sunyi,
nada yang berputar di lembah ramma nan sunyi,
Tanpa spekulasi, jiwa tertarik di tengah-tengah tebing
curam
nada yang serasi berpasangan dengan malam dan malam.
nada yang serasi berpasangan dengan malam dan malam.
Kawan-kawan di sebelahku bagian dari Adam, bersama menyimak mendengarkan
bagai nyayian malaikat-malaikat penjaga alam.
Meski nyawa di ujung jurang, ingatan kami tak pernah lepas dari lingkaran nada surgawi,
entah apa lagi
yang kami butuh..
lembah ini bagai cawan suci di tengah anggur busuk di
sekelilingnya...
lepas dari kericuhan kembali kepada ketenangan...
harapan.
Cinta pun bergema dari pita-pita suara anak adam.
Gesek-gesek angin kepada daun terdengar jelas..
Gombalan-gombalan air kepada batuan terdengar jelas..
Rayuan-rayuan api kepada batang kering juga terdengar
jelas..
Di balik tenda aku terjaga sendiri..
Lembah Ramma. (tanggal dan waktu yang entah kapan)
No comments:
Post a Comment