salam

instagram : @i_d_h_o

Friday, February 24, 2012

DALAM KEGILAAN... (JIWA YANG SAKIT)


Sebuah puisi  yang ku dedikasikan untuk kedamaian…
Puisi yang ku tulis setelah fajar berakhir dan kewajiban terlaksana..
Disela-sela deraian air mata langit dari rembang cakrawala yang membasahi .. menyapa tanah yang masih tertidur..
fajar telah berlalu.. teriring sebuah doa…
fajar dalam lingkaran doa…
Tulisanku ku awali dengan sebuah puisi mungkin seperti fajar yang mengawali hari..  puisi yng ku buat ketika aku tersadar dari salah satu kegilaanku... kegilaan yang aku anggap parah..


Doa dan air mata telah selaras di akhir subuh…
Merangkul  sesuatu yang bernama kepasrahan..
Ku lenyapkan diri karena aku tahu tak ada yang bisa aku bawa…
Hina memang… karena aku pantas.. dan aku tahu..
Aku memohon lenyap dari keterbatasan…
Bukan berarti asaku telah pupus…
Bukan.. sekali lagi bukan….
Tapi aku rindu…
Rinduku tak ingin ku paut sendiri.
Aku ingin pendamping hatiku juga ikut..
Karena ENGKAU yang anugrahkan senyum itu padanya..
Ku ingin jaga itu… menjaga anugerah-Mu..!!
(pagi di 11-fbruari-2012, benteng sombo opu)

Seperti biasa kata-kata umum yang di awali untuk menulis. Itu pun kadangkala bergantung pada suasana hati, suasana lingkungan.. dan aku berada di pagi hari dengan suasana yang cukup dikatakan melankolis oleh sebahagian orang seperti aku.
Embun membasahi dedaunan, rerumputan.
Matahari yang sedikit agak menyilaukan mata. Mata yang sudah beberapa hari tak merasakan nikmatnya tertutup oleh belaian malam.
Masih terjaga.
Membiarkannya terjaga dari belaian malam hanya untuk mendapatkan nikmat lain berupa cahaya.
Cahaya untuk hati dan akalku..
Ku tinggalkan nikmat untuk nikmat yang lain. Mungkin itu pilihanku, bagaimana dengan pilihanmu?? Dan mata itu terjaga untuk apa??

Belum kugoreskan kisah kegilaanku.
Tapi akan ku mulai dengan suatu pertanyaan…
pernah kah engkau sadar bahwa saat ini engkau sedang gila?
Dan jelas itu mustahil.. engkau tak pernah sadar bahwa engkau sedang gila..
gila hanya akan engkau kenal setelah engkau telah selesai mulebur bersamanya.
Dan tahukah engkau bahwa gila itu adalah tempat yang indah untuk di lalui..?
Ada waktunya.. aku kan beri pendapatku tentang pertanyaan di atas..
Namun ingat..

ORANG GILA TAK AKAN PERNAH TAHU BAHWA DIRINYA SEDANG GILA..!!
ORANG GILA TAK AKAN PERNAH TAHU APA YANG IA SEDANG LAKUKAN..!!
ORANG GILA TAK AKAN PERNAH MENGENAL DIRINYA.. DAN ORANG GILA SELALU ASYIK DENGAN DUNIANYA SENDIRI…!!
Bagaimana menurut anda???
Entahlah.. mungkin saat ini kita masih sama-sama gila.
Aku pernah tak mengenal diriku, dan saat itu aku gila..(mungkin sampai sekarang). Aku pernah melakukan sesuatu yang tak aku tahu sedang melakukannya dan tak tahu alasanku melakukannya, dan saat itu juga aku sudah jelas gila. (mungkin sampai sekarang).
Dan entah mengapa aku asyik di dalam duniaku saat itu.. hingga saat ini mungkin aku masih gila…!!
Hari dimana aku tak mengenal diriku, hari dimana aku dan kelam berada dalam satu wajah, nafas dan dosa dalam satu warna. aku tak bisa membedakan antara diriku dan dosa.. hari itu, tanpa aku sadari ku coba dekapi dunia dengan dendam, keserakahan. Entah apa yang ku perbuat. Aku tak tahu aku hidup sebagai apa. Aku telah membuang wajah-wajahku di pinggiran-pinggiran danau kedzaliman. Aku tak lagi punya tanda kecuali hitam, kecuali gelap, kecuali kelam, kecuali kegilaan.
Hari-hari itu aku tak lagi melihat diriku. AKU MENJADI BUTA, TULI, CACAT JIWA, TAK BERMORAL, BAHKAN TAK BERTUHAN, DAN AKHIRNYA GILA.
Keserakahan bagai Serangga-serangga berebut cahaya lampu yang terdiam. Malam kelam dan bulan tak memantulkan cahaya. Bintang kesunyian di balik awan yang bergerak di balik dendam dan hijab-hijab yang lain. Itulah kala kegilaan bersama denganku.
Gelap menggoda bagai bayang hitam namun yang terus menjerat nadiku hingga putus. Mencoba menghilangkan aku dan kedirianku. Kedirian yang berjalan di atas garis tak bersua.
Garis keraguan akhirnya menebal dan menjadi satu-satunya yang aku punya..
Dengan ketakjelasan ini aku berjalan di dunia ini..  dunia yang juga sama gilanya denganku, dunia yang fana dan hari itu masih belum jelas bagiku. Tidur pun aku merasa tak tenang. Malam membuatku gelisah, siang membuatku resah, dan seperti itulah seterusnya. Hidup membuatku bosan. Tapi untuk mati pun aku merasa enggan karena aku tak punya tujuan..
ORANG GILA TAK TAHU HARUS BERBUAT APA….
aku sama sekali tak tahu harus berbuat apa…
Tak tahu harus berbuat apa-apa membuatku merasa miskin hati, jiwa, akal, bahkan ragaku sendiri telah tak berarti..
Aku merasa hina, aku merasa tak berdaya, semua terasa hambar bagiku.
Namun aku heran mengapa aku masih hidup??
mengapa masih ada seseorang yang tersenyum padaku??
mengapa masih ada seseorang yang melihatku dan memanggil namaku sembari mengucapkan salam??
Dan mengapa masih ada doa yang terlantun untukku,??
Di tengah-tengah rasa sakit ini, jiwa serasa meronta, untuk apa aku ini, dari mana aku ini, siapa aku ini, dan kemana aku akan melangkah saat ini…??
Aku butuh sedikit udara untuk bernafas, butuh sedikit air untuk mencuci muka, butuh sedikit cahaya untuk melihat, aku butuh sedikit kedamaian untuk merasa tenang, aku butuh sedikit “{entah apa namanya” untuk hidup dalam kejelasan…
Entah apa namanya sesuatu yang aku butuhkan… aku butuh itu untuk hidup, dan aku butuh itu setelah aku mati… setidaknya aku telah sadar bahwa aku masih membutuhkan sesuatu.
Dan  entah apa “SESUATU YANG ADA DALAM DIRI INI MERASA RESAH, KECEWA, CEMAS, DAN SAKIT”.
merasa ingin melarikan diri dari rasa sakit itu, ingin menghilang dari rasa resah itu, ingin melenyapkan kecemasan itu, dan ingin pergi dan meninggalkan semua rasa yang membuatnya tak damai dalam menjalani hari hingga memperjelas “SIAPA AKU, DARI MANA DAN INGIN KEMANA AKU, DAN APA TUJUANKU YANG SESUNGGUHNYA?”
AKU BUTUH SESUATU UNTUK MENJAWAB ITU…
Hingga aku tahu mengapa aku hidup,
Hingga aku bisa membalas senyum-senyum mereka dan berterima kasih padanya,
Hingga aku mampu untuk membalas pengertiaannya,
Hingga aku mampu menjawab salamnya,
dan aku butuh sesuatu yang dengannya  aku mampu untuk menciptakan “LINGKARAN DOA untuk mereka yang mencintaiku”
AKU MEMBUTUHKAN SESUATU AGAR BISA MENGERTI ITU.. Aku sadar bahwa aku masih membutuhkan sesuatu….

                                                                    (catatan singkat yang aku selesaikan pada hari ahad, 12 februari 2012 bertempat di kab Maros…. Semoga bisa menjadi bahan bacaan yang bermanfaat)
Sedikit kutipan dari syair Jalaluddi Ar-Rumi:
Kekecewaan dan keluhan adalah
          Jenis rasa sakit
Dan sepanjang adanya rasa sakit itulah
Masanya ketika seseorang benar-benar dalam keadaan sadar….

Manusia yang paling sadar adalah dia yang paling banyak meraskan sakit
Dan yang paling cerdas di antara mereka adalah yang paling tampak kepucatan...
Kini ketahuilah hakikat ini
Wahai siapa yang sedang mencari-cari..
Barang siapa yang mampu merasakan kesakitan dialah yang akan mencium aromanya…!!!

                             (WASSALAM… SALAM TERIRING DOA)


No comments:

Post a Comment