salam

instagram : @i_d_h_o

Monday, February 20, 2012

SEBUAH BUKU KUSAM

banyak tulisan, banyak goresan, yang telah tercipta di dalam buku kusam itu.!!
namun buku itu telah ku tutup dan tak akan pernah aku buka kembali. biarkan ia menjadi coretan yang terlupakan. dan hanya aku sendiri yang pernah tahu.. sebab segala yang aku goreskan di dalam buku kusam itu hanya dengan satu niat. tidak untuk niat yang lain..
niat memang pernah ada, hingga aku menulis di dalam sisi lembaran buku kusam itu....sekarang niat telah tiada, biarkan itu menjadi goresan yang terlupakan...!!
sesungguhnya aku punya jalan sendiri hingga aku menulis... maaf.. 


Cerita tentang buku kusam ini ku mulai dengan sebuah pertanyaan dari seorang saudara tentang buku kusam yang sering aku bawa kemana-mana.Buku yang setia mengisi tasku kemana pun aku pergi, buku yang hanya butuh 15 halaman lagi untuk menjadi sebuah buku yang dipenuhi dengan goresan dengan niat yang sama. “kemana perginya buku kusam itu?”,
Aku hanya menjawab, “kembali ke tempat yang sesungguhnya ia berasal
“.
Maksud jawabanku adalah buku itu telah lenyap bersama dengan lenyapnya niat awal ku untuk menulis. Kembali kepada tanpa niat. Dan tanpa niat sesungguhnya sesuatu yang kita kerjakan itu tak punya landasan dan sama halnya dengan sia-sia.
pernah aku berpikir untuk memasukkannya ke blog namun niat awal aku menulis telah ku tarik dan ku tutup bersama buku kusam yang belum penuh..
“jika yang di dalam  buku kusam itu hanya berasal dari satu niat, mengapa engkau tak melanjutkan niatmu dan terus menulis hingga buku itu penuh dengan coretaan di tiap sisinya yang kosong?”, seseorang lagi yang begitu penasaran dengan buku kusam itu bertanya.
Sebelumnya. Akan ku ceritakan sedikit kisah mengapa ia begitu penasaran.

Kala sedang ku coret sisi kosong dari buku kusam itu.. sisi yang ke 204.
Berupa catatan singkat yang hanya terdiri dari beberapa baris saja. Goresan yang tercipta ketika aku telah berdiskusi panjang lebar dengannya, saudara yang begitu penasaran tadi. Banyak hal yang aku diskusikan, namun hanya beberapa saja yang aku tulis dan kumasukkan dalam catatan singkat di atas sisi kosong buku kusam itu. Ketika ia mulai ingin mengetahui goresan singkat itu, aku telah selesai menulis dan menutup buku kusam itu. Akhirnya setiap aku bertemu dengannya ia selalu bertanya apa yang aku tuliskan setelah kami berdiskusi panjang lebar waktu itu. Jawabanku sama dengan puluhan pertanyaan yang hampir sama ia lontarkan hingga saat ini, “mungkin bukan hal berarti bagimu, tapi untuk mengisi sisi dalam buku kusam itu adalah hal yang sangat penting”.
Bahkan ia rela memberiku sebungkus rokok dan segelas kopi untuk 3 kalimat di sisi ke-204 di buku kusam itu. Sungguh membuatnya penasaran.
Kembali ke pertanyaannya..
Pertanyaan Yang pertama ku jawab pula dengan jawaban yang menggunakan proposisi kata yang hampir sama namun berbeda makna, “Mungkin bukan hal berarti bagimu, tapi untuk mengisi perjalanan hidupku yang sementara ini adalah yang sangat penting”.
Benar sangat penting..
Sebab ketika niat ini ku teruskan, maka akan mendzalimi orang lain dan diriku sendiri dan niat ini sudah tidak sesuai lagi dengan pandanganku. Ini akan menjadi dosa bagiku kawan.
Itulah konsekuensi dari sebuah pilihan. Ketika kita telah memilih namun tidak sesuai lagi dengan pengetahuaan yang kita punya, atau mungkin niat yang sebelumnya kita ambil tidak berlandas pada kebenaran sesuai dengan pengetahuan inginkan maka harus segera kita lenyapkan. Itu sebuah keharusan. Itu konsekuensi yang harus diterima dari niat, keputusan, atau jalan yang kita ambil yang berlandas kepada ketidaktahuan atau sebuah kebodohan dan kita harus rela melenyapkannya.
Bukan kita tidak konsisten, tapi konsistensi kita harus berlandas pada sesuatu yang benar sesuai dengan pengetahuan. Bukan sekedar konsistensi tanpa landasan.
Tanggal ku akhirinya coretanku dalam buku kusam itu tepat di halaman 373. Waktu yang sama dengan hari penting dalam hidupku. Hari dimana aku berupaya menjadi seperti yang pengetahuanku inginkan. Dan setidaknya menjadikan hariku hari ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Halaman 373 baris ke-11 dengan 5 kata terakhir dalam gooresanku di sisi buku kusam itu adalah “SELALU ADA DALAM LINGKARAN DOAKU


                                           ( 15.JANUARI.2012 /Kampus ATIM, MAKASSAR... bukan tanggal dimana aku menutup buku kusam itu tapi tanggal dimana aku bercerita lewat kata tentang SEBUAH BUKU KUSAM.)



No comments:

Post a Comment