Ada sebuah kala dimana aku melihat sebuah lembaran yang telah lewat. Hari dimana aku menggoreskan kisah dalam hidup bersama orang-orang berarti..
Untuk kali ini , wajah yang ku temukan di lembaran yang lau adalah wajah-wajah guru-guruku yang selalu menyimpan senyum di hariku..
ku ingat.. ramadhan 1432 hijriah.. aku menulis sebuah puisi untuk guru-guruku.. tapi terkhusus ku tujukan kepada AYAHANDA RAHMAN…
Seorang guru yang mampu membangkitkan semangat mencari ilmu dengan sebuah kalimat yang masih sangat aku ingat ketika kalimat itu terucap dari lisannya.. namun untuk saat ini aku belum bisa menuliskannya, semoga tulisanku tentang satu kalimat dahsyat itu akan terbit juga di blog ini.. (kita lihat nanti).
dan beliau adalah salah satu alas an mengapa aku senang menulis hingga hari ini…!!!
Hormatku untuk beliau, teriring doa dan salam untuk keselamatan semua guru-guru di dunia…!!!
Sebuah
untuk kalian…
Ibarat lilin memberi cahaya dalam kotak gelap penuh asa
jiwa yang lemah mekar bagai purnama malam hari
pantulan masa depan kian jelas bagai sinar purnama di atas danau
akhirnya gerbang baru terbuka juga dalam setitik rentetan doa
hati yang kusut lerai di atas kertas
terus terpahat dan terpahat
hadirkan senyum kala menutup mata
mengukir kenangan indah nan mulia
kemarin engkau menjadi temanku
hari ini menjadi motivatorku
besok menjadi psikologku
lusa menjadi pembimbing ruhaniku
senyum yang tak pernah berhenti menyapa
semangatmu yang tak pernah berhenti berpijar
hatimu tak pernah berhenti bergumam Tentang harapan, tentang impian, tentang hidup, tentang cita
Tentang semangat yang tak mungkin padam, tentang semua yang ada pada diri kami sekarang
mengarahkan kaki ini untuk berpijak dalam jalan kami sendiri
Kau, penyambung jendela jendela dunia di jalan jalan setapak yang tak terarah
Kering, pun tanpa masa depan
Kau, penghubung cerita asa yang terputus
Gelap, pun tanpa pegangan
Kau, membuka setiap kesempatan, atas bentuk kegagalan yang menghentikan
Kau, pamerkan lembar kemegahan atas usaha sebuah keberhasilan
Kau bangkitkan anggapan anggapan kosong
Tentang esok, lusa dan segenggam cita cita
Lewat putaran putaran hari yang sejenak membelalak kan mata 'tuk bertanya
Kau terangkan kisah kisah dunia, akan penemuan, cinta dan kehidupan
Lewat huruf dalam rangkaian puisi puisi yang meneduhkan
Terimakasih Guruku ..
Untuk tangan tangan yang merangkul kesendirian kami
Untuk ambisi yang kau tuliskan begitu bijak
Untuk doa yang kau bisikkan, tanpa mengenal siapa
"TERIMA KASIHKU, WAHAI GURUKU...
LENTERA ILMU YANG TAK PERNAH PADAM, PENGHANGAT JIWA PEMBIMBING HATI,
INSAN TERCERAHKAN TAK TERHAPUS PETANG...."
terimakasihku..
terimakasihku..
terimakasihku..
terimakasihku..
terimakasihku wahai guru, dirimu tetap dalam LINGKARAN DOA ..
(Muh. Ridha darmuh/18 mei 2011/pinrang)
No comments:
Post a Comment