Perjalanan di dalam
waktu
Jejak langkah yang
menempel di atas ruang.
Perjalanan yang di
temani suara-suara angin lembah.. nyanyian-nyanyian yang memburu waktu..
Bisik-bisik angin sayup
terdengar pelan melepaskan angan ..
Melayang bagai kabut
yang berhembus di sela-sela hutan.
Menyusuri tapak-tapak
kerinduan pada SANG KHALIQ.
Terlukis bayang-bayang
cinta.. semakin lama semakin Nampak..
Mata yang dahulu buta
kini melihat lagi.. keharibaan berada diantara tebing-tebing yang curam..
Jurang-jurang menyadarkan..
salah langkah.. berhadiah kematian..
Kekuatan sanubari terus
teruji.
Bagai hidup menuju
puncak.. terlukis meski tanpa bentuk.. tanpa warna… namun tetap indah.
Melangkah maju kadang
tak mudah.. mau mundur pun bisa melepaskannya di pinggir jurang..
Membunuh waktu.. walau
terseok..
Tapi itulah
perjalanan..
Penat, terdecak,
bingung, kagum, lelah, sesak, indah, senyum, semangat, angan, sulit,
tergelincir, hati-hati, pelan,melihat, cepat, memburu, tertusuk, tergores,
merangkak, tegak.. dan teriring doa yang terus mengusap jiwa, syukur yang terus
tertanam, sabar yang terus memayungi…
Dingin menusuk, nafas
sesak namun tetap harus melangkah.. memijakkan kaki di jalur-jalur perjalan.
Perjalanan… asa, rasa,
jiwa, terus bergandengan dengan maut… hanya untuk menyambangi lembah tempat
harapan-harapan di titipkan. menyambangi cita yang kadang bergerak bagai kabut, tak jelas. tertutupi.
Igauan-igaun burung, di
atas dahan-dahan pohon yang tinggi menjulang.. menambah panjangnya mimpi-mimpi
perjalanan..
Selagi hutan masih
hijau, menghadirkan misteri-misteri tanah..
Selagi api unggun tetap
menghangati, menghadirkan semangat bagai api yang membara
Selagi lembah masih
menyimpan rahasia, menghadirkan angin yang bertiup menyibak pepohonan.
Selagi sungai masih
mengalir, menghadirkan kesegaran bagai air sumber kehidupan..
Selagi semuanya masih
tetap ada akan ku ulang setiap kisah-kisah perjalan..
Inilah doa-doaku yang
terlepas di perjumpaanku dengan alam.. syair-syairku yang terlepas ketika
pertemuaanku dengan malam. ketika bersalama dengan kabut. gores-gores jejak kaki kan ku ukir di setiap
perjalan hidup..
Ku teriakkan nama-Mu di
puncak jiwaku..
Ku akui kebesaran-Mu di
lembah jiwaku..
Izinkan aku menyatakan
rinduku pada-Mu..
(lembah ramma'kabut' 3 november 2012)
No comments:
Post a Comment