salam

instagram : @i_d_h_o

Monday, April 28, 2014

Dan ia..



Eh,
kini ia tersenyum
ah,
ia...



Ada yang malu-malu di sayap angin
Melintasi cepat di pikiranku
Menutup peluh yang di wariskan jenuh
Eh.. ia kini tersenyum lagi
ah,
Ia..

Suaranya bertalu-talu dalam semesta
Mengusik nakal kepada lelapku
Mengukir sabda dengan tatapnya
Eh.. masih saja ia tersenyum
ah,
Ia..

di senja ini
ah,
ia..

akhirnya berlalu
masih saja sama dengan yang terakhir, ia tersenyum
aku tak mampu menilai senyumnya sampai
ah,
ia..

Tunggu!!, begitu jiwaku terus berbisik
ia meninggalkanku dengan senyuman
hanya denting waktu yang memberi suara
ah,
ia..

di sudut dunia
bunga setengah senyum
yang memenjarakan
di rentan deretan sedikit waktu
bunga setengah senyum
telah pergi
ah,
ia..

tak mampu ku saksikan pada sejenak
karena mata yang telah mengia
untuk menyapa puisi yang telah meng-
ah,
ia..

terlihatkah kerinduan padaku?
ketika seluruh bagian tubuh tak mampu berapa-apa
tak tahu-menahu sedang terjadi apa-apa
dan.. .
ah,
ia..

ini apa?
hati bersama senyum yang telah pergi
ah,
ia..

dirinya, diriku
hidup bersama raut,
ah,
ia..

bahkan malaikat bersatu dalam hati bumi kesejukan
pada bunga-bunga surga
ah,
ia..

dirinya diriku
ajal yang menanti dengan pasti
tak jua menggugah
hati telah terbunuh
tak menahu cara berpijak
hanya senyum
ah,
ia..

hidup mati
tak mampu lagi ku bedakan
ah,
ku katakan sekali lagi..

dan....
Ia..





        seingat  penulis, tertuliskannya puisi ini bukan untuk siapa-siapa, bukan karena apa-apa. karena ketika tertulis, penulis tidak dalam keadaan jatuh cinta, ditinggalkan cinta, apa lagi sedang bercinta.. *ehh..  :D
selesai tertulis, sudut kamar, Makassar, 29 –maret- 2014 : 09.12 PM.
Dan gambar yang dipasang penulis, mungkin tak ada hubungannya dengan isi puisi namun lebih mengarah kepada kondisi jiwa penulis saat mencorat-coret.. yahh mungkin dengan  dan raut wajah penulis yang seperti itu..  hahaha
Oke siiippp…….

Yang bertanda tangan di bawah ini.


Bo_Dho
(penulis)

No comments:

Post a Comment